At-TarbawiKhasanah Islam

10 Karakter Pemuda Harapan Umat

Pemuda adalah tonggak kemajuan peradaban bangsa. Di pundak para pemuda disematkan cita – cita dan harapan suatu bangsa. Pemuda yang mempunyai karakter akan membawa suatu bangsa kepada kemajuan peradaban yang gemilang.

10 karakter yang seharusnya ada di dalam jiwa para pemuda adalah:
1. Mempunyai aqidah yang selamat (Salimul Aqidah). Pemuda yang mantap dan kokoh aqidahnya, tidak akan mudah mengalami kegoncangan, kebimbangan dan keraguan. Karena ia mengakar dan tertancap kuat di dalam hati yang akan membuatnya kuat menjalani kehidupan dalam setiap situasi dan kondisi. Pemuda – pemuda yang lemah dalam keyakinan, hal – hal sepele saja akan menjerumuskan mereka ke dalam jurang kenistaan. Hal tersebut diakibatkan oleh penanaman aqidah yang tidak kokoh. Sehingga asset pemuda yang sangat potensial hancur begitu saja nihil makna.

2. Menekuni ibadah yang benar (Sahihul Ibadah)
Pemuda yang rajin beribadah diiringi dengan mengetahui dan memahami tujuan dan esensi ibadah yang dilakukannya hanya semata – mata untuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sehingga ibadah yang benar menjadikan pertalian hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala semakin erat dan membuat jiwa pemuda itu ‘hidup’ dan tidak mudah tumbang oleh segala macam cobaan kehidupan.

3. Berkarakter kuat (Matinul Khuluq). Pemuda ideal adalah pemuda yang mempunyai karakter kuat dan bersumber dari teladan yang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Menjadikan beliau sebagai figur yang diidolakan dan rujukan dalam segala hal, sehingga akan terbentuk generasi rabbani yang berakhlak mulia. Jika diibaratkan sebuah pohon, maka ia adalah pohon yang tetap tegak menjulang walau angin kencang mencoba mengombang – ambingkan tubuhnya.
4. Mempunyai fisik yang kuat (Qawiyyul Jism). Fisik yang kuat bagi pemuda adalah sesuatu yang harus senantiasa dilatih, dijaga dan diatur serta digunakan untuk hal – hal yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam . Dalam banyak hal kekuatan fisik sangat mempengaruhi. Salah satu cara untuk melatih dan membentuk fisik yang kuat adalah dengan berolah raga, dan beberapa olah raga yang bisa menguatkan fisik adalah berenang, berkuda dan memanah.

5. Kecakapan berfikir (Mutsaqofatul Fikri). Untuk mencapai derajat mutsaqofatul fikri maka pemuda harus menguasai ilmu yang diperoleh melalui belajar. Dengan berbekal ilmu yang bermanfaat akan terbentuk sosok pemuda yang kreatif, inovatif, amanah dan ihsan yang akan melahirkan kebaikan –kebaikan yang membawa umat ini kepada kemajuan. Terhindar dari pemikiran – pemikiran yang justru malah membuat kebingungan dan menyesatkan umat.

6. Kemandirian dalam bekerja (Qodirun ‘alal kasbi)
Pemuda yang tidak bergantung pada orang lain, mampu mencari dan memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Karena seorang yang sudah mampu qodirun ‘alal kasbi maka mampu untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Oleh karena itu untuk mencapainya perlu adanya pendidikan dan pelatihan sejak dini, seperti bangun pagi, membiasakan tidak boros dan berlatih mencukupkan diri dengan penghidupan yang sedikit, dll.

7.Teratur dalam setiap urusannya (Munadhamun fi Syu’unihi). Banyak sekali hal – hal dalam hidup yang harus diurus dan diatur. Dari yang sifatnya wajib, sunnah, mubah. Dari yang darurat, sangat penting, penting, kurang penting dan seterusnya. Pemuda yang mumpuni akan mampu menerapkan skala prioritas terhadap hal – hal yang dihadapinya. Dari sanalah akan muncul penghargaan dan kedisiplinan terhadap waktu dan mampu menjaga keseimbagan dalam kehidupannya. Sehingga tidak ada ranah yang terabaikan, semua bisa dipenuhi dan dikelola dengan baik.

8. Manajemen waktu yang tepat (Haritsun ‘ala Waktihi). Menyadari bahwa waktu yang tersedia tidak sebanding dengan kewajiban- kewajiban yang harus ditunaikan sehingga bisa mengatur waktunya sedemikian rupa agar dalam melakukan suatu aktifitas tidak mengambil alokasi waktu aktifitas yang lain. Juga tidak mengabaikan aktifitas yang jarang dilakukannya padahal penting untuk dirinya. Dapat mengatur jadwal kegiatan dengan jelas dan tepat yang membuat semua kegiatan dan aktifitasnya berjalan dengan lancar.

9. Mampu mengendalikan diri (Mujahidun li Nafsihi). Membiasakan untuk mengendalikan diri dalam segala hal baik ketika sendirian maupun ketika bersama orang lain, mengendalikan diri di setiap tempat dan setiap kondisi baik lapang maupun sempit.

10. Berdaya guna untuk orang lain (Nafi’un Lighairihi). Pemuda harapan mempunyai kebajikan yang banyak sehingga orang di sekitarnya bisa menuai manfaat dari dirinya. Menghiasi dirinya dengan akhlak mulia, keluasan ilmu, amal sholih dan terbiasa menyediakan dirinya untuk melayani kepentingan umum sehingga keberadaan dirinya mempunyai arti yang penting bagi orang lain. Ketidakhadirannya membuat kehilangan orang – orang di sekitarnya. Dari latihan – latihan dan membiasakan diri inilah akan muncul menjadi karakter yang melekat pada setiap pemuda harapan umat. Wallahua’lam bishawab.[]

Ditulis oleh: Ustadzah Eliyati, A.Md. (Kepala KBI-TPA Usamah)

Please follow and like us:
Pin Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Assalamu'alaikum. ada yang bisa kami bantu?