AQIDAH ADALAH PONDASI TERKUAT SANG ANAK

Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (kalimat tauhid) seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke langit “
(QS. Ibrahim: 24).

Ayat di atas Allah SWT menjelaskan tentang perumpamaan orang yang memiliki aqidah atau keimanan itu layaknya sebuah pohon yang tumbuh subur, yang mana akarnya kuat menghujam ke bawah sedangkan cabang dan dahannya kokoh tinggi menjulang, dia kokoh dan kuat tidak mudah roboh diterpa angin, dan tidak akan tumbang dihantam badai sekalipun, dia akan tetap berada pada tempatnya, sangat mustahil berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain maka itulah pohon yang baik sebagai perumpamaan dari aqidah yang kuat.

Nabiyullah Muhammad SAW di dalam haditsnya menjelaskan bahwa aqidah ataupun keimanan itu meliputi iman kepada keberadaan Allah SWT, mengimani adanya malaikat, mengimani terhadap Rasu-rasul Allah SWT, mengimani kita-kitab yang Allah SWT turunkan, mengimani terhadap kepastian terjadinya hari kiamat, dan yang terakhir mengimani sepenuhnya terhadap apa-apa yang telah  Allah SWT tetapkan dari taqdir-taqdir-Nya.

Maka ketika ke 6 rukun iman tersebut sudah menghunjam dalam hati sebuah keluarga ataupun kepada seorang anak maka sudah pasti dia akan  menjadi insan yang kuat dan kokoh, akan menjadi utuh dan berkarakter, akan menjadi insan yang punya prinsip dan pendirian.

Begitupun dari aqidah yang kuat tersebut akan melahirkan akhlaqul karimah, dia merasa diawasi dan dibersamai Allah SWT, yakin betul bahwa segala amal baik dan buruknya akan dicatat oleh malaikat.

Dia akan takut berbuat dosa karena takutnya  terhadap murka dan neraka Allah SWT, dia sangat cinta berbuat kebaikan karena cintanya  terhadap ridha dan surga Allah SWT, maka Maha Benar apa yang Allah SWT firmankan, yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholih.”

Artinya adalah orang yang memiliki keimanan baik pasti akan melahirkan amal-amal yang shalih, aktifitas-aktifitas yang baik dan perbuatan yang positif.

Maka sejarahpun mencatat tentang potret manusia-manusia terbaik di muka bumi ini, mereka adalah orang-orang yang memiliki aqidah dan keimanan yang baik kepada Allah SWT, Nabiyullah Ismail AS dengan keimanannya kepada Allah SWT rela dan ridha akan diqurbankan  oleh Nabiyullah Ibrahim AS. Nabiyullah Muhammad SAW begitu sangat sabar dan tegar terhadap cacian, hinaan bahkan intimidasi ketika beliau berdakwah karena keimanannya kepada Allah SWT, sampai orang-orang diluar islam kala itu takjub kepada Rasulullah SAW, dan tidak sedikit dari mereka pada akhirnya masuk Islam lantaran mulianya akhlak Rasulullah SAW,  bahkan di saat manusia-manusia tertidur lelap beliau menghidupkan malamnya dengan Shalat Tahajud mengharap ridha Allah SWT.

Padahal beliau sudah dijamin masuk surga, begitupun dengan sahabat Abu Bakar As-Shidiq yang rela berkorban menyedekahkan seluruh hartanya untuk kejayaan Islam, Uwais Al-Qarni yang  sangat berbakti kepada orangtuanya, dan masih banyak lagi potret manusia-manusia terbaik dari zaman dahulu sampai sekarang lantaran aqidah dan keimannya kepada Allah Ta’ala.

Maka pondasi terbaik bagi anak dalam hidupnya adalah aqidah dan keimanan kepada Allah SWT, warisan terbaik orangtua kepada anaknya bukanlah harta yang berlimpah, rumah yang megah mobil yang mewah, tetapi warisan yang terbaik orangtua kepada anaknya adalah aqidah dan keimanan kepada Allah SWT, maka demikian pula apa yang dipesankan Nabi Ya’kub AS kepada anak-anaknya, yang kemudian Allah SWT abadikan di dalam Al- Qur’an yang artinya:

“Saat maut akan menjemput Ya’kub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishak (yaitu ) tuhan yang Maha Esa dan kami-kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.
(QS. Al-Baqarah: 133 ) .[]

ditulis oleh: Ustadz Atep Supriyatna, S.Pd.I. (Guru SDIT Usamah)