Bukit Margasari Menempa Fisik dan Mental Penggalang Ramu SMP IT Usamah

Sebelum berangkat, Kak Suji berpesan supaya mereka menjaga perkataan, sikap, dan hati ketika sampai di curug. Diibaratkan seperti ketika kita sedang bertamu di tempat oranglain, maka kita harus menjaga adab kesopanan kita. Anak didik SMP IT Usamah bersuka cita menyambut keberangkatan mereka menuju Curug Margasari, menggunakan 2 mini bus mereka melaju dan sampai di pos pemberhentian di salah satu rumah warga di desa Margasari pukul 09.00 WIB. Sebelum memulai hiking, anak-anak melakukan pemanasan guna merenggangkan otot-otot supaya tidak mengalami kram saat perjalanan.
Dipandu Kak Sodik, anak-anak mengikuti setiap gerakan yang diajarkan. Sebelum kegiatan hiking, kak Sodik memimpin doa bersama untuk meminta perlindungan bagi keselamatan dan kesehatan semua peserta hiking kepada Alloh SWT.
Saat perjalanan dimulai, anak didik SMP IT Usamah tampak sumringah dan semangat. Perjalanan membutuhkan waktu 3 jam berjalan kaki menyisir jalan setapak melalui tepi sawah. Cuaca terik menjelang siang tidak menyurutkan semangat juang anak-anak untuk mencapai Curug Margasari. Beberapa anak sungai mereka lalui, belum lagi jalanan penuh air lumpur bekas genangan air hujanpun tak luput untuk mereka lalui, hingga alas kaki yang mereka gunakan menjadi berwarna coklat senada dengan warna tanah tak mereka hiraukan.
Anak sungai yang penuh dengan bebatuan membuat sesekali anak-anak hampir terpleset yang menyebabkan mereka terperosok dan basah kuyup. Terpleset dan basah tidak menjadikan mereka menghentikan langkah. Mereka terus berjalan menyisir perkebunan. Memasuki kawasan hutan yang rindang membuat suasana berubah mendung, hutan yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan pohon yang menjulang tinggi menutup langit yang sedari tadi panas seketika berubah dingin.
Dengan perlahan anak-anak menapaki setiap jengkal tanah yang rimbun oleh dedaunan yang jatuh membentuk kompos, mereka sangat berhati-hati mengingat disisi kanan adalah jurang yang dibawahnya mengalir aliran sungai, mereka senantiasa memanjatkan doa dan dzikir kehadirat Alloh SWT atas keindahan alam ini.
Suasana hutan yang tenang dengan suara kicauan burung yang khas semakin menyemarakkan suasana hiking, meski lelah dan berpeluh keringat, anak-anak tetap melangkahkan kakinya dengan sisa-sisa semangat yang ada. Dan bila terbesit keinginan untuk menyerah, kak Sodik dan kak Suji memompa semangat mereka lagi. Hingga saat suara gemericik air begitu nyata terdengar yang menandakan keberadaan curug semakin dekat, mereka tetap mempertahankan langkah yang sudah mulai gontai.
Rasa lelah itu berganti dengan rasa bahagia saat mereka menjumpai Curug 1 yang mereka nanti-nantikan. Bagai menemukan oase di tengah padang pasir, begitulah perumpamaannya. Anak-anak begitu senang dan langsung menjeburkan diri ke dalam air curug yang dingin dan menyegarkan. Perjalanan yang melelahkan seperti telah terlupakan. Yang mereka rasakan hanyalah rasa segar dan senang dapat bermain didalam air yang sangat jernih tersebut.
Perjalanan yang cukup menguras keringat dan energi ini, membuat mereka lapar dan akhirnya langsung menikmati makan siang yang sudah disiapkan, meski hanya sebungkus nasi dan air mineral yang tersedia tidak mengurangi rasa bersyukur mereka, rasanya sedap karena dibalut ukhuwah dan kesederhanaan yang tidak mereka temui di kota dan karena waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, mereka mempersiapkan diri untuk menunaikan sholat zhuhur.
Ternyata untuk menunaikan sholat zhuhur tidak dapat dilaksanakan di daerah sekitar Curug 1 karena medan yang terdiri dari anak sungai dan bebatuan, tidak memungkinkan untuk menunaikan sholat berjamaah, maka diputuskan untuk naik menuju Curug 2, medan terjal yang terdiri dari tebing batu tidak membuat anak-anak mundur selangkahpun, mereka melalui tebing tersebut dengan seutas tali yang dibantu oleh kakak pembina yang siap siaga. Beralaskan bebatuan, beratapkan langit di teras Curug 2, anak-anak menunaikan sholat berjama’ah.
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.(Qs. Al-Hajj:18)
Menunaikan sholat dengan penuh keharuan karena telah melalui proses panjang perjalanan yang penuh dengan kesan mendalam dan sujud syukur atas karunia keindahan alam ini. Hiking kali ini sebagai latihan fisik dan mental bagi anak didik SMP IT Usamah dalam memenuhi syarat kecakapan umum menjadi pramuka Penggalang Ramu, yakni tingkatan pramuka yang lebih tinggi satu level dari pramuka siaga. Diakhir perjalanan sebelum kembali menuju Kota Tegal dilaksanakanlah pelantikan Pramuka Penggalang Ramu sekaligus penyematan yang dilakukan secara simbolis oleh Kak Suji. Kegiatan hiking pun selesai, anak-anak beserta rombongan pulang ke Kota Tegal dan sampai dengan sehat dan selamat.