Mari Shalat Berjamaah
“Kriiingg… kriiiing” Jam beker di kamar Firda berdering. “Firda, ayo bangun, nak! Sudah pagi, saatnya Shalat Subuh” Ibu membangunkan Firda yang masih tertidur. Firda terbangun dan beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi dekat kamarnya. Selesai berwudhu, Firda memencet remote dan menonton TV. Duduk meluruskan kaki dan menyandarkan tubuhnya di sofa.
“Sudah wudhu, kan? Kok malah nonton TV, ayo shalat berjamaah sama Ibu” Ajak Ibu sembari menyiapkan mukena. “Nanti bu, tanggung filmnya lagi seru, nih! Bentar lagi ya bu, 5 menit deh, abis itu langsung shalat” Jawab Firda dengan pandangan mata yang masih tertuju pada TV.
Selesai shalat, Ibu menghampiri Firda. Ibu mendapati Firda tertidur pulas di kursi dengan TV yang masih menyala. Ibu mematikan TV dan membangunkan Firda. “Bangun, nak, wudhu lagi deh biar ngantuknya hilang terus Shalat Subuh ya.” Firda mengusap-usap matanya dan berwudhu lagi, menunaikan Shalat Subuh dan berdzikir. Sepuluh menit berlalu dan Firda pun kembali tertidur. Rasa kantuk yang sangat membuatnya tidak kuasa membuka matanya.
“Sayang, bangun ya, berangkat sekolah, nak” Ibu membangunkan Firda. Firda pun bangun, mempersiapkan diri dan berangkat sekolah. Dengan perlahan ia melangkahkan kaki, masih mengantuk dan agak pusing. Ini adalah hari terakhir UTS. Ia masih menyimpan sisa-sisa semangat belajar semalam, bekal mengerjakan soal hari ini. Hari ini terasa lebih cepat, UTS berakhir dan besok adalah pengumuman. Perasaan tenang dan tak ada beban, semua soal telah dikerjakan dengan baik, pikirnya.
Hari yang dinanti tiba, pengumuman hasil UTS oleh Guru. Satu per satu nama siswa disebutkan beserta nilainya, tiba saatnya nama Firda yang diumumkan. “Firda, nilainya, 80, 75, 95, 35, dan 30…”
Firda tercengang, terdiam seribu bahasa, bingung, tidak percaya dengan apa yang didengarnya, ada dua mata pelajaran dengan nilai yang masih kurang, bahkan jauh dari KKM. Ia menerima lembar hasil ulangannya dengan perasaan campuraduk. “Ya Allah, aku bilang apa sama Ibu, hasilnya ya Allah…” hatinya menjerit. Firda biasanya selalu mendapat nilai yang bagus dan sempurna, diatas KKM! Tapi kali ini dua nilai tersebut seakan menghancurkan segalanya.
Ia pulang ke rumah dengan perasaan sedih. Lembar hasil UTS masih di tangan. Ia berjalan gontai, matanya memerah saat mendapati Ibu tersenyum padanya. Ia begitu keras menahan tangisnya. Ibu mendekat dan mengusap kepalanya dengan lembut. Kali ini tangisnya tak dapat lagi ditahan, ia menangis. Ibu mengambil hasil UTS dari tangannya. “Sudah, jangan nangis lagi ya sayang” Sepertinya Ibu tau betul apa yang membuat putri kecilnya itu menangis. ”Nilai ulanganku jelek sekali bu” isak Firda.
“Nggak apa-apa sayang, liat nilai yang lainnya bagus kok” Ibu berusaha menenangkan Firda.
“Masih bisa diperbaiki sayang, yang penting kamu punya niat untuk memperbaikinya” Terang Ibu.
“Lalu apa yang harus Firda lakukan bu” tanya Firda. “Firda ingat nggak, hari terakhir UTS kemarin, Shalat Subuhnya malas-malasan kan? Nggak mau shalat berjamaah sama Ibu?”
“Iya bu, memang ada hubungannya shalat sama nilai jelek?” tanya Firda.
“Ada dong, coba kalau Firda mau ikut shalat berjamaah, pasti bisa bangun pagi dan bisa belajar lagi kan? Jadi lebih siap menghadapi UTS, apalagi pahala shalat jamaah lebih utama 27 derajat dari shalat sendirian dan InsyaAllah, Allah akan memberi kemudahan sama Firda untuk menjawab soal, selain itu hati kita akan selalu terpaut kepada Allah dan kunci untuk masuk syurga. Firda mau kan’ kelak masuk syurga?” jelas Ibu. “Iya Bu, Firda akan semangat lagi shalat berjamaahnya. Firda memeluk Ibunya dan mengucapkan terimakasih atas semua yang sudah Ibu berikan padanya. Selesai. []
Karya: Hanun Rasya Dzikrika (Siswi SDIT Usamah Kelas 4 Syu’aib)