Pendidikan Puasa Pada Anak
Al Hakim dan Abu Dawud meriwayatkan dari Ibnu Amr Bin Al-Ash. Dari Rasulullah SAW. Bahwa beliau bersabda :
“Perintahkan anak-anakmu menjalankan ibadah shalat jika mereka berusia tujuh tahun. Dan jika mereka sudah berusia sepuluh tahun, maka pukullah mereka jika tidak mau melaksanakannya dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”
Dari perintah shalat ini kita bisa menyamakan dengan puasa dan haji. Kita latih anak-anak untuk melakukan puasa jika mereka kuat, dan haji jika mampu. Rahasianya adalah, agar anak dapat mempelajari hukum ibadah ini sejak masa pertumbuhannya. Sehingga ketika anak tumbuh besar, ia telah terbiasa melakukan dan terdidik untuk mentaati Allah SWT, melaksanakan hak-Nya, bersyukur kepada –Nya.
Pengalaman menjalankan puasa yang dilakukan orang dewasa dan orang tua akan menjadi sebuah proses pembelajaran bagi anak-anak yang pada waktunya akan memulai ibadah serupa dengan mencontoh apa yang telah dilakukan orang tua mereka.
“Pendidikan agama, termasuk pendidikan puasa harus dilaksanakan sedini mungkin, yaitu sejak usia balita dan pra sekolah dengan membuat suasana berpuasa di lingkungan hidup anak pada hari-hari puasa,” kata Hanny Muchtar Darta, (Chief of Children Supporter PT Radani Tunas Bangsa Emotional Intelligence (EI) Center.)
Pendekatan secara positif untuk mengenalkan puasa kepada anak-anak bisa dimulai pada usia dini dengan menciptakan suasana berbeda dengan hari-hari biasa misalnya dengan mengubah waktu ibu memasak di dapur dari pagi hari menjadi siang atau sore hari, tidak menempatkan makanan matang di meja makan, orang dewasa yang berpuasa menolak ditawari makanan atau minuman.
Pada tahap memperkenalkan anak usia dini atau pra sekolah untuk berpuasa, maka hindari kata-kata negatif, ancaman serta kata-kata atau perbuatan yang membuat anak menjadi takut.
Mulailah dengan menjelaskan kepada anak apa itu ibadah puasa dalam bahasa yang ringan dan bermakna positif. Sebaiknya orang tua menghindari kalimat “tidak boleh makan” tetapi gunakan istilah “nanti kita akan makan sore hari setelah terdengar bunyi azan dan bedug dari masjid.
Berikut ini adalah manfaat puasa untuk anak :
1. Puasa mendekatkan anak pada agama
2. Puasa mengajarkan kedisiplinan bagi anak
3. Puasa mengajarkan rasa empati
4. Puasa menjadikan tubuh anak lebih sehat.
5. Puasa megajarkan kejujuran bagi anak
Cara Mengajarkan Anak Berpuasa
- Di usia 4 tahun sampai 8 tahun mereka masih dalam masa tumbuh dan sedang asik – asiknya bermain. Ajarkan pengertian puasa pada mereka. Kemudian ajak mereka untuk langsung latihan puasa.
- Melatih puasa bagi anak pada awal – awal latihan tidak harus sampai sehari penuh. Pastikan anak latihan puasa setengah hari dulu dan mereka berhasil. Beri motivasi terus sampai mereka dapat menyelesaikan puasa satu hari penuh. Beri anak pujian jika mereka dapat melakukannya, ini akan menjadikan mereka bersemangat dalam menjalankan puasanya.
- Temani anak dalam menjalankan puasa. Ajarkan juga mereka manfaat shalat dan zikir. Dengan adanya orang tua disamping mereka ini akan membuat anak tambah bersemangat dan termotivasi karena melihat orang tuanya yang juga berpuasa. Anak akan berpikir bagaimana orang tua mereka tetap dapat melakukan segala macam pekerjaan rumah dengan tetap menjalankan puasa.
- Ajarkan anak tentang pahala puasa dan manfaat puasa. Anak – anak sangat senang mendengarkan cerita – cerita tentang puasa dari orang tua mereka. Ini menuntut orang tua untuk aktif dalam memberikan manfaat pendidikan karakter bagi anak berpuasa. Anak juga akan semakin kreatif karena sering mengajukan pertanyaan tentang puasa yang ingin mereka ketahui.
- Ketika hari pertama tiba, berikan pujian secara langsung dan spesifik atas perilaku positif yang telah ditunjukkannya sehingga dia merasa dihargai, merasa nyaman dan semakin merasa percaya diri dalam melakukan kegiatan barunya sebab banyak orang tua tidak sampai hati menyuruh anaknya berpuasa, karena takut kurus atau sakit.
- Tindakan orang tua yang membiarkan anaknya tidak pernah terlatih melakukan puasa atau sengaja tidak mau menyuruh atau melatih anak berpuasa karena kasihan kepada anak, merupakan sikap yang seharusnya dihindari.
“Mempersiapkan puasa kepada anak selagi dini sudah selayaknya dilakukan orang tua yang menginginkan anak-anaknya menjadi generasi berakhlak mulia”. []
Ditulis oleh: Bunda Zakiati Falasifah, S.Psi.
(Walimurid SDIT Usamah Kelas 2 Ibrahim)
sumber :
1) DR.ABDULLAH NASHIH ULWAN. Pendidikan Anak dalam Islam I.
Pustaka Amani-Jakarta
2) www.dakwatuna.com
3) Manfaat.co.id