At-TarbawiParenting

Remaja Sebagai “Fase Pancaroba”

SMP IT duduk melingkarPancaroba merupakan suatu masa dimana pergantian musim terjadi. Bisa dikatakan pancaroba merupakan masa peralihan dari musim kemarau menjadi musim penghujan atau sebaliknya. Remaja pun demikian, lebih dikenal sebagai masa peralihan. Peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa.

Siapa sih yang disebut remaja? Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi.

Beberapa ciri yang biasa terjadi pada masa remaja diantaranya terjadi perubahan bentuk tubuh, perubahan suara, bagi laki-laki mengalami mimpi basah dan bagi perempuan mengalami menstruasi. Selain perubahan fisik, terjadi pula beberapa perubahan secara psikis diantaranya remaja semakin peka dan sensitif, mulai nge-geng, mudah terpengaruh dengan lingkungan dan keadaan emosi yang tidak stabil.

Sama halnya dengan pancaroba yang cuacanya mudah berubah seketika, begitu pula dengan remaja yang keadaan emosinya sangat mudah berubah dalam waktu singkat, atau biasa dikenal dengan istilah “moody”.

Kondisi remaja yang demikian sangat rentan apabila tidak mendapatkan pendampingan yang tepat. Remaja akan mudah terpengaruh dengan pergaulan bebas yang saat ini sangat miris dan banyak terjadi dimana-mana. Gejolak remaja yang juga katanya sedang mencari “jati diri” menjadikan remaja selalu merasa penasaran dan ingin mencoba hal baru yang terkadang tidak sesuai dengan norma agama dan norma sosial. Tawuran, merokok, pacaran hingga penyalahgunaan narkoba dan sex bebas merupakan catatan kelam bagi remaja saat ini. Sudah banyak kasus remaja yang terjerumus pada tindakan-tindakan yang melanggar norma.

Semua bisa terjadi jika keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar merasa “abai” terhadap remaja yang mulai menunjukkan penyimpangan perilaku.
Sebaliknya, perilaku menyimpang itu bisa dicegah apabila remaja mendapatkan pengarahan yang tepat dari orang dewasa sekitarnya.

Nah.. bagaimana caranya agar penyimpangan perilaku itu tidak terjadi pada remaja kita? Yang harus dilakukan oleh keluarga, sekolah dan masyakat adalah:
1. Memberikan pemahaman dan mempersiapkan remaja kita untuk menjalani “fase pancaroba” dengan hal-hal positif.
2.Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan sosial sebagai bekal remaja menghadapi “fase pancaroba”.
3. Jangan hanya melarang tanpa adanya pemahaman dan solusi untuk apa yang dilarang.
4. Jangan ABAI terhadap perilaku remaja kita dan jadilah sahabat bagi remaja kita.

Yang harus dilakukan oleh remaja untuk menghadapi “fase pancaroba” adalah:
1. Penuhi masa remajamu dengan hal-hal yang positif dan menyenangkan.
2. Lakukan apapun sesukamu asalkan tidak melanggar syariat agama Islam.
3. Jangan ragu untuk bertanya dan menceritakan apapun yang tidak kalian ketahui kepada orang dewasa yang kalian percaya.
4. Bertemanlah dengan orang yang bisa memberikan dampak positif bagi kalian.
5. Belajar mengambil keputusan untuk permasalahan yang kalian hadapi, tapi ingat setiap keputusan ada konsekunsinya.
6. Be smart teenagers, karena masa remajamu sangat mempengaruhi masa dewasamu!

Ditulis oleh: Atfiyanah, S.Psi. (Guru Bimbingan dan Konseling (BK) SIT Usamah)

 

Please follow and like us:
Pin Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *