Santri SMP IT Usamah Siap Jadi Hafidz Al-Qur’an
Allohumma bariklana bil Qur’an (Ya Alloh berkahilah kami semua dengan Al-Qur’an). Para ulama besar itu tidak mendapatkan kesuksesannya dari balik hangatnya pelukan ibu. Tapi, hasil pengorbanan mereka melepas pelukan sang ibu untuk menggali ilmu.
Menjadi Hafidz Al-Qur’an merupakan cita-cita dari para Santri SMP IT Usamah Boarding School, ini adalah harapan mulia yang kemudian diaminkan oleh para orangtua yang kemudian mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di SMP IT Usamah. Sekolah sekaligus mondok adalah aktifitas yang setiap hari mereka lalui, tidak mudah karena mereka harus berpisah dengan orangtua dan keluarga untuk menjalani pendidikan di pondok. Senada dengan hal tersebut, para santri pun bila ditanya hal yang paling dirindukan adalah orangtua dan rumah, wajar saja karena kebersamaan yang paling indah adalah kebersamaan bersama orangtua dan pelukan paling hangat adalah pelukan ibu, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus belajar dan menggali ilmu agama yang kelak akan menjadi bekal mereka di dunia dan akhirat.
Tiada hari tanpa Al-Qur’an, mungkin seperti itu gambaran kehidupan di Pondok Usamah. Anak-anak belajar dan mengaji, memahami dan menghafal ayat demi ayat. Dengan didampingi musyrif dan ustadz, santri belajar Al-Qur’an mulai dari Tahsin Tilawah, muroja’ah, setor hafalan, bahasa arab, fiqih, leadership dan pembiasaan adab islami seperti adab makan, adab ke kamar mandi dan shaum sunnah, semua dilaksanakan dengan penuh keikhlasan lillahi ta’ala. Semua hal tersebut dilakukan dengan harapan setiap detik yang mereka lalui mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi akan bernilai ibadah.
Bervariasinya pembelajaran membuat para santri merasa betah dan senang, ditambah lagi ukhuwah yang terjalin antar santri membuat rasa rindu menyeruak bila tak saling jumpa, yakni bila tiba waktunya pulang kerumah yang dijadwalkan setiap satu bulan sekali.
Para santri bangga sekaligus terharu karena seorang anak yang menghafalkan Al-Qur’an merupakan hadiah terindah dari Allah SWT bagi setiap orangtua sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Buraidah Al Aslami Ra, bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari kiamat nanti, Al-Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al-Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya, “Apakah anda mengenalku?”. Penghafal tadi menjawab, “Saya tidak mengenal kamu”. Al-Quran berkata, “Saya adalah kawanmu, Al-Quran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al-Quran tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan di tangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat dibayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya, “Kenapa kami diberi dengan pakaian begini?”. Kemudian dijawab, “Karena anakmu hafal Al-Quran”. Kemudian kepada penghafal Al-Quran tadi diperintahkan, “Bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat surga dan kamar-kamarnya.” Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil)”.