Tuntunan Rasulullah dalam Menghormati Ibu
Siapapun orangnya yang hidup dari zaman dahulu sampai dengan zaman sekarang, mesti ia dilahirkan dari rahim seorang ibu. Ibu yang merawat bayinya sampai ia menjadi pejabatkah, insinyurkah, dokterkah, atau pengusaha hebat sekalipun tidak luput dari didikan seorang ibu, yang menyayanginya dengan sepenuh hati dan jiwanya. Sudah banyak tersebar kisah-kisah di sekeliling kita bagaimana pengorbanan seorang ibu terhadap anaknya, seorang ibu tidak pernah marah ketika anak bayinya buang air besar dan kecil di tempat tidurnya. Seorang ibu tidak pernah dongkol ketika anak bayinya menangis di tengah malam, bahkan dengan senang hati dan memberikan candaan terhadap bayi kecilnya itu, ibu menyiapkan air susu dan kemudian diberikan kepada bayinya itu. Subhanallah, wajar dengan besarnya jasa serta kasih sayang yang begitu tercurah seorang ibu terhadap anaknya, maka muncul sebuah ungkapan yang sudah meluas, “Seorang ibu mampu merawat sepuluh anaknya, tapi belum tentu sepuluh anaknya mampu merawat seorang ibu” MasyaAllah.
Tuntunan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dalam Menghormati Ibu
Setelah melihat dan berpikir tentang begitu besarnya jasa dan kasih sayang yang tercurah seorang ibu kepada anaknya, maka sudah sepantasnya seorang anak memberikan yang terbaik kepada ibunya sebagai bentuk bakti kepada ibunya, sebagai bentuk balas budi atas curahan kasih sayang yang sudah ia rasakan, sekalipun kasih sayang seorang ibu tidak mungkin bisa terbalas.
Sebagaimana diceritakan ada seorang anak yang pernah menggendong ibunya ketika thawaf keliling Ka’bah, itu pun belum bisa dikatakan membalas setarik nafas yang ibu keluarkan ketika melahirkan anaknya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan kepada seluruh manusia agar mengabdi atau hanya menyembah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala saja, dan agar berbuat baik kepada kedua orang tua ibu dan bapak.
Artinya: “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia ( Allah ) dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu” (QS Al Isra:23).
Adapun cara berbakti/menghormati ibu sesuai tuntunan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam antara lain sebagai berikut:
1. Mematuhi nasehat dan perintahnya
Seorang ibu pada umumnya ingin agar anaknya hidup bahagia di dunia dan di akhirat nanti. Tidak ada satupun seorang ibu yang ingin anaknya hidup sengsara. Ibu mempunyai banyak pengalaman hidup yang manis maupun yang pahit, yang suka maupun yang duka. Maka nasihat dan perintahnya mutlak wajib untuk dituruti selagi tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Bahkan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam secara khusus bersabda di dalam haditsnya bahwa orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan terbaik adalah ibu, ibu, ibu dan barulah ayah. Imam Qurthuby memberikan pejelasan hadits ini bahwa seorang anak harus mencintai ibunya tiga kali lipat dibandingkan ayahnya.
2. Berbuat baik sopan dan santun kepadanya
Berbuat baik sopan dan santun dalam keadaan apapun juga, tidak boleh berbuat sesuatu hal yang bisa menyakiti hati maupun menyakiti secara fisik, berkata kasar bahkan hanya mengatakan “ah” saja di larang oleh Allah Ta’ala.
3. Memelihara dan menjaganya ketika lanjut usia
Dari Abu Hurairah dari Nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda “Kehinaan baginya, kehinaan baginya, dan kehinaan baginya!!, dikatakan kepada beliau shallallahu ‘alihi wa sallam, “Bagi siapakah kehinaan itu wahai Rasulullah?”, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam berkata, Orang yang mendapati kedua orangtuanya dalam keadaan tua (jompo), salah satunya atau keduanya kemudian ia tidak masuk surga. Hadits Nabi Muhammad Subhanahu Wa Ta’ala tersebut menunjukan bahwa merawat dan memelihara orang tua yang sudah lanjut usia tidak hanya sekedar kewajiban belaka, namun bagi pengamalnya akan dijanjikan surga.
4. Mendo’akannya
Anak yang shalih dan shalihah harus mendoakan ibu dan bapaknya baik masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.
Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua (ibu bapak) dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mengasihiku pada waktu kecil.” ( QS Al isra: 24 )
5. Mewarisi / Menjaga Kebaikannya
Meskipun orang tua (ibu dan bapak) sudah meninggal, kita masih punya kesempatan untuk berbakti dan mengalirkan pahalanya kepada mereka. Pada suatu hari Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam didatangi seorang laki-laki dari suku Bani Salamah lalu orang itu bertanya “Ya Rasulullah masih adakah kebaikan yang dapat saya berikan kepada bapak ibu setelah keduanya meninggal ? Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam menjawab : “ya (masih ada) yaitu mendoakan keduanya, memohonkan ampun keduanya, menunaikan janji keduanya (jika punya), silaturahim yang tak dapat dihubungkan melainkan dengan perantaraan keduanya (bersilaturahim dengan saudara-saudaranya) dan memuliakan teman-teman keduanya .”(HR . Abu Dawud)[]
Ditulis oleh: Ustadz Atep Supriyatna, S.Pd.I. (Pendidik SDIT Usamah)